Rolet sebagai simbol status sosial di masyarakat Indonesia memang tidak bisa dipungkiri. Sejak dulu, rolet atau jam tangan mewah telah menjadi salah satu barang yang bisa menunjukkan seberapa tinggi posisi seseorang dalam hierarki sosial. Menurut Dr. Arie Setiawati, seorang ahli sosiologi dari Universitas Indonesia, rolet seringkali dianggap sebagai simbol kesuksesan dan keberhasilan seseorang dalam karier atau bisnisnya.
Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Jam Tangan Mewah Indonesia, penjualan rolet di Tanah Air terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin memperhatikan tampilan dan status sosial mereka melalui barang-barang mewah seperti rolet. “Rolet bukan hanya sekadar jam tangan, tapi juga merupakan investasi dan simbol status sosial yang sangat penting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,” ujar Budi Santoso, Ketua Asosiasi Pengusaha Jam Tangan Mewah Indonesia.
Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan bahwa rolet adalah simbol status sosial yang penting. Menurut Prof. Dr. Iwan Pranoto, seorang ahli psikologi sosial dari Universitas Gadjah Mada, status sosial seharusnya tidak hanya dilihat dari barang-barang mewah yang dimiliki seseorang. “Status sosial seharusnya lebih dilihat dari kontribusi seseorang terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya, bukan hanya dari barang-barang mewah yang dimilikinya,” ujar Prof. Dr. Iwan Pranoto.
Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa rolet masih tetap menjadi salah satu simbol status sosial yang penting di masyarakat Indonesia. Bagi sebagian orang, memiliki rolet adalah suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri. Sebagai konsumen, kita harus bijak dalam menggunakan rolet sebagai simbol status sosial, dan lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam kehidupan ini.